Pembinaan Usia Dini Mutlak Dilakukan
JAKARTA-Suksesnya sebuah cabang olahraga melahirkan atlet-atlet berprestasi tidak terlepas dari sebuah system pembinaan yang teratur, berjenjang, dan kesinambungan. Sebaliknya, tanpa menjalankan system pembinaan yang berjenjang dan terautur mustahil melahirkan atlet-atlet andal yang berkualitas.Untuk itu, sentra-sentra pembinaan, utamanya di daerah-daerah mutlak dijalankan dengan baik. Sebab, munculnya atlet-atlet berprestasi tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan para pengurus dengan baik di daerah.
Semua sistematika dan penerapan yang dilakukan berlaku untuk semua cabang olahraga, tak terkecuali cabang sepakbola. Jadi, jangan salahkan jika seandainya prestasi atlet-atlet di SEA Games XXVI merosot. Hal itu tak lebih karena system pembinaan yang kurang berjalan dengan baik. Penegasan tersebut disampaikan Edi Nurinda, salah seorang pengurus PSSI Bidang Pembinaan Usia Dini di Jakarta, Minggu (6/11).
“Salah satu pilar keberhasilan melahirkan seorang atlet tidak terlepas system pembinaan yang berjalan baik, berkesinambungan, terarah, dan berkelanjutan. Semua site mini berlaku di seluruh cabang olahraga, termasuk di cabang sepakbola. Untuk itu, ke depan PSSI akan mulai berlari untuk menjalankan salah satu pilar suksesi PSSI, yakni soal pembinaan usia muda,” tegas Edi yang juga Ketua Bidang Prestasi Luar Negeri Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Caranya, kata Edi, PSSI mulai membangun sistem data base, untuk tiap daerah, dari sejumlah pengurus cabang (Pengcab), terkait laporan perkembangan pemai usia muda di berbagai daerah yang harus diakomodir Pengcab dan Pengurus Provinsi (Pengprov).