Selamat Datang di BLOG KORAN METRO REALITAS -- Menyajikan Beragam Informasi Peristiwa dan Olahraga
« »

Juara Bertahan Jakarta BNI 46 Takluk

Minggu, 20 Februari 2011


JAKARTA–Kejutan kembali terjadi, setelah juara bertahan putri takluk. Kali ini giliran Juara bertahan Jakarta BNI 46 tidak berdaya menghadapi tim tangguh Surabaya Samator dalam pertandingan pertama Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011.

Tanpa toser legendaris di Indonesia Loudry Maspaitella, BNI menyerah 0-3 (17-25, 12-25, 19-25). Tanpa Loudry, posisi toser dipegang pengumpan gaek Rastoni. Satu-satunya pemain BNI tahun lalu yang tampil dalam laga itu hanyalah Fajar. Namun, kehadirannya juga tidak banyak membantu timnya.

“Pemain kami hampir semua pemain muda. Kami harus bekerja keras untuk memperbaiki penampilan,” kata asisten pelatih BNI Iman Agus Faisal. Namun, dia menganggap hal itu sebuah tantangan. “Ini pertandingan pertama, perjalanan masih panjang,” tambahnya.

Pemain Samator Affan Priyo Wicaksono mengatakan, timnya akan terus menjaga kekompakan untuk menghadapi laga-laga berikutnya. Sementara itu, finalis tahun lalu Jakarta Electric PLN menaklukkan pendatang baru Bandung Alko 3-2 (15-25, 25-10, 22-25, 25-22, 15-12) pada laga pertama Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011 yang berlangsung di Hall Basket Gelora Bung Karno, Sabtu (19/2).

Alko, yang dihuni banyak pemain lokal yang masih muda, memberi perlawanan yang ketat terhadap juara dua kali itu. Dua pemain asing mereka, Isadora Alexio dan Cindy Ramirez, juga bermain baik dan banyak menghasilkan angka. Sayangnya, kesalahan saat menerima bola servis, membuat daya serang menjadi lemah.

PLN juga sudah diperkuat pemain asing, Amporn, yang tahun lalu juga memperkuat tim ini. Pemain asal Thailand ini juga menjadi mesin poin bagi PLN, meskipun tidak jarang dia mendapat blok yang ketat dari Cindy, pemain bertinggi badan 194 sentimeter ini.
“Permainan cukup alot dan membutuhkan energi, baik fisik maupun pikiran. Secara keseluruhan, saya puas meskipun kalah,” kata pelatih Alko, Gugi Gustaman.

Pelatih Luciana Taroreh justru memuji pendatang baru ini. Menurutnya, permainan para pemain muda asal Bandung itu sangat bagus. “Saya sebagai mantan pemain bangga melihat para pemain junior seperti Alko,” kata Luciana, pemain era 1980-an. Menurutnya, timnya sebenarnya tidak mengetahui kekuatan Alko, yang memang rata-rata dihuni pemain berumur 20 tahun. Jordan