Tegal - Petenis unggulan pertama asal Korsel Kim Young-Jun tampil sebagai juara Sportama Tegal Men’s Futures International Tennis Tournament setelah mengalahkan unggulan kedelapan dari Rusia, Sergei Krotiouk, 6-1, 6-2 pada pertandingan babak final di lapangan tenis kompleks GOR Wisanggeni, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (20/6).
Bertanding di hadapan sekitar 200 penonton di Lapangan Tengah, Kim, peringkat 307 dunia, tampil nyaris sempurna menekan habis Krotiouk, peringkat 570, sejak set pertama.
Servis keras Kim dan bola-bola back hand slice-nya yang tajam sulit diantisipasi Krotiouk. Sebaliknya Krotiouk tampil seperti antiklimaks. Penampilan Krotiouk pada babak final kali ini tidak sebagus pada pertandingan babak-babak sebelumnya.
Namun Kritiouk menyatakan dia mencoba tampil seperti biasa. “Kim main lebih bagus ketimbang saya dan harus saya akui saya kalah. Saya mencoba menyerang backhand-nya sepanjang pertandingan, karena titik lemah dia di situ, tetapi ternyata backhand slice-nya sangat tajam dan bagus,” tutur Krotiouk.
Meskipun kalah Krotiouk menyatakan tetap senang. Petenis Rusia ini pada seri sebelumnya di Tarakan, Kalimantan Timur, minggu lalu, rontok di babak pertama dikalahkan petenis Indonesia, Elbert Sie,6-0, 6-4. Selain ikut bermain Krotiouk juga merupakan pelatih petenis India, Christopher Marquiz, yang juga mengikuti tiga seri turnamen ini di Bandung, Tarakan, dan Tegal.
Sementara Kim menyatakan, pada babak final ini dia tampil seperti biasa. Dia mengaku pada set kedua sudah sangat lelah, namun terus mencoba menyelesaikan pertandingan dengan meraih kemenangan.
“Udara di sini sangat panas dan ini membuat saya cepat lelah. Permainan saya dari hari ke hari terus membaik,” kata Kim yang juga juara pada seri pertama turnamen ini di Bandung dua minggu lalu.
Ditambahkan oleh Kim bahwa hari Senin (21/6) dia akan tampil pada turnamen men’s futures di Kuala Lumpur, Malaysia. Seusai turnamen di Kuala Lumpur, Kim akan tampil memperkuat tim tenis Korsel menghadapi regu Uzbekistan pada penyisihan Grup I zona Asia-Oceania Kejuaraan Tenis Beregu Putra Piala David.
Kim juga mengaku senang dapat tampil pada turnamen di Indonesia. Dia berharap dapat tampil kembali tahun depan. “Akan lebih baik lagi bagi saya kalau di sini digelar turnamen Challanger (setingkat di atas turnamen futures),” tutur Kim.
Secara umum tiga seri turnamen men’s futures 2010 yang digelar Sportama itu dapat dikatakan sukses dari segi penyelenggaraan maupun prestasi. Dari segi penyelenggaraan tidak ada kendala berarti dan semua pertandingan dapat dilaksanakan sesuai jadwal. Dari segi prestasi hasil yang dicapai para petenis Indonesia cukup bagus.
Pada seri pertama di Bandung, 30 Mei-6 Juni petenis Indonesia Christoper Rungkat lolos hingga babak semifinal nomor tunggal dan Elbert Sie sampai babak ketiga tunggal serta final nomor ganda.
Pada seri kedua di Tarakan Kaltim, 6-13 Juni, Christo menjadi juara nomor tunggal. Tiga petenis Indonesia lainnya, yaitu Elbert, Sunu Wahyu Trijati, dan Ketut Nesa Artha menapak hingga babak kedua. Elbert Sie sayangnya mendadak sakit sehingga kalah WO di babak kedua. Sunu dan Nesa kemudian juga kalah di babak kedua.
Pada seri ketiga Christo hanya sampai babak kedua nomor tunggal, namun juara di nomor ganda bersama petenis AS, Nathan Thompson. Empat petenis Indonesia lainnya, Sunu, David Agung Susanto, Nesa Artha, Prima Simpatiaji, dan Aditya Hari Sasongko kandas di babak pertama.
Aditya lolos ke babak utama melalui babak kualifikasi, sementara Sunu, Prima, Davis, dan Nesa memperoleh wild card atau hak istimewa langsung masuk babak utama tanpa melalui kualifikasi.
Menurut Direktur Turnamen yang juga mantan pemain nasional, Teddy Tandjung, prestasi petenis Indonesia itu cukup menggembirakan. Menurut banyak manfaat dan pengalaman berharga yang dapat dipetik dari tiga seri turnamen ini.
Paling tidak kepercayaan diri petenis Indonesia meningkat. Hal ini sangat bermanfaat menjelang pertandingan Indonesia melawan regu Thailand pada kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis menghadapi Thailand di Jakarta, 9-11 Juli.
Tim Indonesia akan diperkuat Christoper Rungkat, Nesa Artha, Sunu Wahyu Trijati, dan David Agung Susanto. Sementara dua anggota tim Thailand, Kittiphong Wachiramanowong dan Wheerapat Dhokmaiklee, juga tampil pada seri turnamen futures di Indonesia ini. Keduanya akan tampil pada nomor tunggal.
“Pemain-pemain kita jadi lebih tahu kekuatan tim Thailand,” tutur Teddy yang pernah meraih medali perak Asian Games nomor ganda berpasangan dengan Dony Susetyo pada awal 2000. Jok
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
4 tahun yang lalu